• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam
      • Wisata Budaya
      • Wisata Buatan
    • Edukasi
    • Kuliner
Login / Daftar

Pementasan Ronggeng Gunung Saat Panen Padi Di Sawah

Desa Wisata Bojongsari, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

“Ronggéng Gunung”

 

Desa Bojongsari merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Letak geografisnya berada di pegunungan sebelah utara Pangandaran yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis. Sumber matapencaharian warga Desa Bojongsari sebagian menjadi Penderes Nira atau biasa kami sebut dengan “nyadap”. Hasil dari olahan nira ini disebut sebagai gula merah, produk gula merah diantaranya gula kawung yang berbahan dasar nira aren, gula merah kecil yang biasanya berbahan dasar nira kelapa hingga gula semut yang berbahan dasar dari gula kelapa ataupun gula aren, produk-produk gula ini menjadi salah satu produk unggulan Desa Bojongsari.

Sebagian besar lainnya di dominasi menjadi petani, kegiatan bertani sudah menjadi warisan leluhur di Desa Bojongsari, masa panen biasanya terjadi duakali dalam setahun. Dengan hasil panen itu tak lupa warga Desa Bojongsari bersyukur atas apa yang didapat, ucapan syukur itu biasanya dilakukan dengan ritual adat pagelaran seni Ronggéng Gunung.

Menurut Pak Oman Abdurahman salahsatu sesepuh budaya di Desa Bojongsari, Ronggéng Gunung berasal dari kerajaan sunda pada zaman dahulu, yaitu dari istri Radén Anggalarang yang bernama Dewi Rengganis juga mempunyai Kerajaan Haur Kuning di Galuh Tanduran (sekarang bernama Pananjung Pagandaran). Konon, tarian ini dibuat dalam bentuk mengenang ceritanya.

Dikisahkan oleh tokoh Nyai Mangunsari yang merupakan muridnya Dewi Rengganis, Nyai Mangunsari menyebarkan ajaran Ronggéng Gunung di Bojongsari tepatnya di Kampung Gontélang salah satu kampung yang ada di desa Bojongsari. Di tempat inilah Ronggéng Gunung terus menyebar dan dipentaskan sampai saat ini.

Cikal bakalnya, pagelaran Ronggéng Gunung dipentaskan untuk menyambut musim panen padi, sebagai ucapan syukur kepada Sang Khalik atas hasil panen yang melimpah. Seiring berjalannya waktu dan pekembangan zaman, pagelaran seni Ronggéng Gunung dipentaskan dalam kegiatan menyambut tamu, hajatan, mapag taun dan mengikuti festival kebudayaan.

Waditra ataupun alat musik yang digunakan yaitu Gong, Kenong dan Gendang. Dalam pagelaran seninya gerakan tari Ronggéng Gunung memiliki makna tersendiri di setiap gerakannya, diantaranya yaitu :

  • Gerakan tari 6 langkah kaki yang berarti 6 rukun iman
  • Injakan kaki penari mengikuti irma kendang yang berarti kita sebagai manusia harus bisa mengikuti perkembangan zaman,
  • Pola gerakan tari memutar yang berarti harus mempunyai tekad yang bulat,
  • Gerakan tari memutar ke kanan dan searah jarum jam yang berarti maksud kebaikan serta hidup terukur oleh waktu,
  • Dan yang terakhir, pukulan gong mengasumsikan bahwa dalam kehidupan tidak ada yang abadi.

Pemeliharaan Waditra yang berupa Kenong, Gong, Gendang biasanya di lakukan pada bulan Mulud tepatnya pada tanggal 12 dengan cara memandikan Waditra tersebut menggunakan air bunga  atau dalam bahasa kami disebut dengan mandi kembang. Adapun pemeliharaan patilasan “Pasarean Ronggéng” biasanya dengan pembersihan situs, membakar kemenyan dan menyiapkan sesaji.

Harapan untuk kedepannya, dengan perkembangan zaman yang semakin maju semoga budaya yang telah ada bisa terus dijaga dan dilestarikan sehingga tidak terkikis oleh waktu, salah satu upaya yang  dilakukan untuk melestarikan Ronggéng Gunung di desa Bojongsari yaitu mengikuti karnaval kesenian, melatih generasi muda yang biasanya dilakukan seminggu sekali dan mengikuti workshop pelestarian budaya. 

            Demikian, Cerita Budaya Desaku dari Desa Bojongsari semoga bisa dipetik sebuah pelajaran dan pesan moral dari apa yang disampaikan.

Fasilitas

  • Kamar Mandi Umum
  • Persewaan Alat
  • Selfie Area

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

Rp 1,000,000

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Bojongsari
  • 081310104334
  • Kampung Gontelang, Dusun Babakan Jaya, Desa Bojongsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran - Jawa Barat

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet

Hubungi Kami

Gedung Sapta Pesona
Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat 10110

  • info@jadesta.com

  • 0812-1000-2190

© 2025 KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

  • Help
  • Kebijakan Privasi
  • info@jadesta.com
  • 0812-1000-2190
Jadesta Provinsi