Kesenian ini merupakan salah satu aktraksi seni yang berasal dari Dusun Margajaya, Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Badud adalah seni helaran yang alat musiknya terdiri dari dogdog dan angklung. Budayawan dan seniman Pangandaran Didin Jentreng mengatakan, badud merupakan salah satu kesenian daerah khas Pangandaran yang terbilang paling tua.
Kesenian badud membutuhkan 20 orang pemain dalam sekali pentas dan semua pemainya laki-laki. Di antaranya, ada empat pemain utama yang membawa alat musik badud (dogdog). Empat pemain utama ini tampil paling pertama.
"Ada 5 pemeran beratribut bertopeng dalam aktraksi badud diantaranya lutung, kera, anjing hutan, harimau, dan babi hutan yang dibuat dengan bahan seadanya.
dahulu seni badud juga menjadi salah satu cara mengusir hama. Perihal pengusiran terhadap binatang yang dianggap mengganggu juga memungsikan seni badud pada saat musim penebangan pohon atau menanam benih pada satu lobang dan sampai kini menjadi tradisi Masyarakat Dusun Margajaya sebagai salahsatu tradisi setelah panen tiba sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta
Seni Badud Sendiri bisanya dipentaskan bersamaan dengan seni Seni Lain, diantaranya: Seni gondang, Kuda lumping, belu, jingkrung dan seni lainnya