Tutunggulan merupakan kegiatan menumbuk padi menggunakan halu dan lesung, kegiatan ini sudah ada sejak dulu dan turun temuran. Orang Tua zaman dulu setiap kali ingin memasak nasi mereka menumbuk padi dengan menggunakan lesung ini, dan kegiatan inu biasanya dilakukan secara gotong royong (numbuk padinya secara bergantian) untuk menghilangan rasa cape mereka sambil menabuh (memukul-mukul) bagian lesung dengan halu. Bagian lesung yang di pukul menimbulkan bunyi-bunyian yang berbeda tergantung diketukan dibagian mana halunya kemudian di kolaborasikan dengan rekannya yang lain sehingga terjadi satu iringan musik yang dinamakan tutunggulan dan setiap bunyi-bunyian tersebut ada nada atau lagu yang di mainkan.
Kegiatan ini disaksikan secara bersama-sama oleh wisatawan yang datang dan mereka bisa mecobanya (praktek) secara bergantian maksimal 50 orang.