Ada banyak objek wisata di Kabupaten Pangandaran. Curug Ciparakan pun patut dipertimbangkan. Tempat ini destinasi yang cocok untuk healing saat Ramadan.
Curug Ciparakan terletak di Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Sekitar 26 kilometer dari bunderan Marlin Pangandaran dengan jarak tempuh 1 jam.
Di sini menawarkan panorama dan tempat yang masih asri dengan hijaunya area pesawahan serta aliran sungai jernih dan bersih. Konon, menurut warga setempat, air bersih dari Sungai Cicurug, Curug Ciparakan bisa langsung diminum dengan hanya butuh satu kali saringan saja.
Aktivitas yang ditawarkan Curug Ciparakan di antaranya bodyrafting, berenang, spot foto selfi dan makan bersama. Karena sedang Ramadan, bagi warga yang ingin ngabuburit atau sekadar menikmati suasana alam yang syahdu, diiringi dengan suara kucuran air yang khas dan sejuknya alam, di sini cukup nyaman..
"Untuk tiket masuknya hanya Rp 5.000 per orang, dan parkir motor Rp 2.000,"
Untuk bodyrafting harganya cukup terjangkau. Per regu ada 5 orang dengan harga Rp 110.000 per orangnya. Fasilitas yang didapatkan di antaranya pelampung, helm, makan 1 kali, kelapa muda, dan tentunya durasi 1 jam bodyrafting.
Curug Ciparakan sendiri sering jadi tempat untuk menenangkan diri. Healing, begitu istilah anak muda zaman sekarang menyebutnya. "Biasanya warga setempat sebut dengan tadabur alam," katanya.
Fasilitas yang tersedia di Curug Ciparakan cukup lengkap, ada warung-warung kecil, mushola, dan kamar mandi. Adapun menu makanan yang bisa dipesan adalah Nasi Liwet Ikan Mujaer.
Akses Jalan Menuju Curug Ciparakan
Untuk menuju Curug Ciparakan, dari arah bunderan Marlin Pangandaran menuju Kecamatan Cijulang. detikers bisa menggunakan angkot jurusan Pangandaran-Cijulang jarak tempuh 30 menit.
Sampainya di Terminal Cijulang, detikers bisa menggunakan jasa ojek menuju Desa Cibanten menuju jembatan sungai Ciparakan sejauh 5 kilometer uamg ditaksir dengan ongkos Rp 30 ribu.
Namun, sangat disarankan berburu keindahan alam ke Curug Ciparakan menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, di sini masih minim angkutan umum. Dari jembatan menuju curug, detikers juga perlu jalan kaki dengan penuh kehati-hatian, karena menyusuri sawah dan susukan. Jadi tetap hati-hati selama perjalanan ya!