PROFIL DESA SELASARI
Desa Selasari merupakan salah satu dari 10 desa yang berada di Kecamatan Parigi. Desa Selasari menurut data sekunder dari RPJMDes telah ada sejak jaman penjajahan Jepang. Desa Selasari awalnya merupakan salah satu desa yang berada dalam Kabupaten Ciamis, namun sejak tahun 2012 terjadi pemekaran Kabupaten Ciamis, sehingga Desa Selasari kini berada dalam wilayah Kabupaten Pangandaran.
Desa Selasari berada dalam wilayah Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Desa selasari berada pada ketinggian 200-500 mdpl dan memiliki luas wilayah ±2.292.500 ha. yang terbagi dalam 45 RT, 17 RW dan 8 Dusun, yaitu Dusun Salakambang, Dusun Cikawung, Dusun Banjarsari, Dusun Tenjosari, Dusun Karangmukti, Dusun Giriharja, Dusun, Cikadu dan Dusun Pepedan. Desa ini merupakan desa terluas yang ada di Kecamatan Parigi. Penduduk Desa Selasari berdasarkan data kependudukan tahun 2014 tercatat sebanyak 1.930 KK dan 5.194 jiwa terdiri dari 2.617 laki-laki dan 2.577 perempuan.
Desa Selasari memiliki topografi dari datar, landai, sampai miring dengan berbagai penggunaan dari mulai tempat tinggal sampai untuk kegiatan usaha berupa lahan pertanian, karena mayoritas penduduk Desa Selasari adalah bertani dari mulai buruh tani sampai pemilik usaha pertaniannya.
Di Desa Selasari tepatnya di Dusun Banjarsari terdapat wilayah kehutanan (Perum Perhutani) baik itu hutan produksi maupun hutan alam yang difungsikan sebagai fungsi lindung yang merupakan sumber air yang akan mengairi daerah di bawahnya baik untuk lahan pertanian maupun sumber kehidupan yang utama berupa air minum. Beberapa mata air yang bias digunakan sebagai sumber mata air bersih maupun sumber air untuk pertanian yang menghidupi masyarakat Desa Selasari adalah mata air Lorogan, Sembir, Cirateun, Kopi Hideung, dll. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan air bor sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun pada kenyataanya air yang dimanfaatkan tersebut akan mengalami sanitasi yang buruk pada saat musim penghujan.
Akses yang ditempuh untuk sampai ke Desa Selasari ini cukup baik, jalan dari pusat Pemerintahan Kabupaten Pangandaran kini sudah diaspal. Untuk sampai di Selasari dari pusat Pemerintahan Kabupaten Pangandaran bisa menggunakan Ojeg (motor). Bus Besar sudah bisa sampai di Depan Kantor Desa Selasari. Masyarakat setempat untuk menjual hasil pertaniannya ke Pasar Parigi Menggunakan kendaraan bak terbuka.
Jarak antara Desa Selasari dengan Pusat Pemerintahan Kecamatan adalah 2 KM, sedangkan dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten adalah 11 KM dan dengan Pemerintahan Provinsi berjarak 180 KM. Panjang jalan di Desa Selasari pada tahun 2014 adalah sepanjang 66,1 KM, yang terdiri atas jalan Kabupaten sepanjang 6 KM dan jalan desa sepanjang 60,1 KM. Jalan-jalan yang berada di Desa Selasari sebagian besar sedang sudah perbaiki, khususnya jalan-jalan kecil yang berada di setiap dusun. Beberapa jalan tersebut kini sedang dilakukan pengecoran.
Perbatasan antar dusun di Desa Selasari masih menggunakan batas alami. Batas-batas tersebut adalah sungai atau bukit-bukit dan hutan. Namun kebanyakan setiap dusun ini dipisahkan oleh aliran sungai. Batas Wilayah Desa Selasari terdiri dari; Sebelah Utara Desa Bangunkarya Kec. Langkaplancar; Sebelah Selatan Desa Cintaratu Kec. Parigi; Sebelah Timur Desa Kec.Cikalong/Bojong Kec.Sidamulih/Parigi; Barat Desa Jadimulya Kec. Sidamulih
Keberdayaan Sumber Daya Alam di Desa Selasari sangat melimpah, seperti batu alam, bamboo, kayu, lahan kosong yang masih luas, tanah hibah masyarakat, tanaman palawija, padi, sungai, dan yang lainnya yang bisa digali dan mendukung program pembangunan desa. Selain itu sumber daya manusia di desa ini sangat mendukung. Umumnya masyarakat desa rela lahan miliknya digunakan untuk objek pembangunan, pembangunan prasana umum misalnya jalan, mesjid dll. Masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk membangun desa dalam upaya mengatasi permasalahan. Masih banyak tenaga-tenaga teknis seperti tukang kayu, tukang tembok, bengkel dll. yang masih peduli di Desa Selasari. Di Desa ini juga tersedia guru, bidan, kader, pelaku kesenian, tenaga professional, tokoh agama, seperti uztad dan guru ngaji.
Desa wisata Selasari merupakan komunitas atau masyarakat yang terdiri dari penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung di bawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian, serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai keterampilan dan kemampuan masing-masing, memberdayakan potensi secara kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di wilayahnya.
Desa wisata menempatkan komunitas atau masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama dalam pembangunan kepariwisataan, kemudian memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam aktivitas sosialnya, kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat berupaya untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan; mewadahi peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di wilayahnya; meningkatkan nilai kepariwisataan serta memberdayakannya bagi kesejahteraan masyarakat.