Wisata Wawasan Lingkungan dan Budaya setempat dengan melibatkan peran serta masyarakat yang tinggal di area tersebut
( Ecotourism based on Community Developmen)
Desa Pasanggrahan adalah salah satu Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta dan merupakan salah satu Desa Wisata yang terletak di kaki Gunung Burangrang dengan ketinggian 800 M dari permukaan Laut dan suhu udara Rata-rata 25 oC .
Adapun Batas-batas wilayah Desa Pasanggrahan sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Cikeris
Sebelah Selatan : Hutan Lindung Gunung Burangrang
Sebelah Timur : Desa Cihanjawar
Sebelah Barat : Desa Bojong Timur
Luas Wlayah Desa Pasanggrahan secara keseluruhan adalah 724,751 Ha
Kampung Tajur merupakan potensi yang di miliki Desa Pasanggrahan, dimana setiap tahunnya bannyak tamu dari lembaga Pendidikan yang berkunjung ke Kampung Tajur Desa Pasanggrahan
Desa Pasanggrahan sejak tahun 1981 sudah dijadikan lokasi kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), sekolah yang pertama dataang ke Desa Pasanggrahan yaitu SMK Ksatria Jakarta. Seiring berjalan waktu Desa Pasanggrahan semakin dikenal di kalangan Lembaga Pendidikan dari daerah DKI Jakarta dan sakitarnya sejak saat itu banyak dari Lembaga Pendidikan lain yang berdatangan ke Desa Pasanggrahan. Awalnya lokasi kegiatan berfokus di Kampung Pasanggrahan akan tetapi sejak Kampung Tajur dibenahi wisatawan mulai melihat Kampung Tajur.
Kampung Tajur mulai ditata dan dibenahi pada tahun 2004-2005 pada waktu itu Kepala Desa yang menjabat Alm. Bpk. Roib Sobari. Beliau mengusulkan Kepada H. Dedi Mulyadi saat masih menjabat Wakil Bupati Purwakarta untuk menata Kampung Tajur dan dijadikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Purwakarta.
Melihat potensi yang dimiliki Kampung Tajur serta kearifal local yang masih kuat akhirnya Kampung Tajur ditata dan dibenahi dan kemudian di beri nama Kampung Kahuripan (Kampung yang memiliki Kehidupan).
Rumah Panggung (Rumah Kayu) yang dimiliki Kampung Tajur menjadi data Tarik tersendiri bagi Wisatawan yang datang. Dalam satu kampung ada sekitar 43 rumah panggung dengan ciri khas adat sunda, model dari bangunan ini sendiri namanya Julang Ngapak ditambah cat yang seragam warna hitam putih menjadi keunikan yang dimiliki Kampung Tajur.
Disini Wisatawan bisa menginap di rumah-rumah warga (home stay) rata-rata setiap rumah menyediakan dua kamar tidur untuk tamunya, jadi wisatawan tinggal bersama pemilik rumah. Selain itu wisatawan juga bisa ikut kegiatan bersama pemilik home stay sesuai profesi kesehariannya.
Belum ada homestay